Pasca kecelakaan Pesawat Sukhoi superJet 100, ada dua hal yang paling penting untuk segera diketahui oleh publik, yaitu penumpang yang jadi korban dan kotak hitam pesawat. Sebelum dilakukan evakuasi korban, publik banyak yang ingin tahu, jumlah korban dan identitas korban, terutama keluarga korban. Setelah Tim SAR melakukan evakuasi selama 10 hari, sebanyak 45 jenazah sudah terevakuasi dan teridentifikasi. Jumlah 45 jenazah yang teridentifikasi tersebut terdiri dari 31 pria dan 14 perempuan. Dilihat berdasarkan kewarganegaraannya terdiri dari 35 WNI dan 10 WNA. (Sumber).
Selesai pengevakuasian korban, dilanjutkan pencarian kotak hitam. Kotak hitam atau black box Sukhoi Superjet 100 akhirnya ditemukan pada hari Selasa 15 Mei 2012 pagi di punggung Gunung Salak, Jawa Barat. Orang yang menemukan Kotak hitam itu adalah Letnan Satu Taufik, satu dari empat anggota tim khusus pencari yang dikerahkan Kopassus TNI AD pada pukul 10.00 WIB. Namun penemuan itu baru dilaporkan pukul 22.00 WIB setelah Taufik tujuh jam naik-turun gunung.
Kotak hitam itu memang penting untuk mengetahui kronologi atau sebab-sebab jatuhnya pesawat Sukhoi. Sampai saat pihak keluarga korban ingin mendengarkan secara langsung rekaman yang ada dalam kotak hitam itu, walaupun sudah ditemunkan, namun sayang Keinginan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk memeriksa kotak hitam pesawat Sukhoi Superjet (SSJ) 100 di Indonesia bakal menemui jalan buntu untuk membuka kotak hitam yang sudah ditemukan. Sebab, alat perekam berwarna oranye tersebut ternyata made in Rusia. Sedangkan kemampuan alat milik KNKT terbatas pada kotak hitam buatan Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Eropa selain Rusia.
Tapi aneh bin ajaib, sebagian rekaman kotak hitam pesawat Sukhoi bisa bocor ke media di Rusia. Surat Kabar Moskovsky Komsomolets, seperti dikutip Telegraph, Kamis (6/6) mengatakan pilot sudah diingatkan ada beberapa titik yang tidak boleh dilewati. “Kapten kita tidak bisa pergi ke sana, ada gunung,” demikian bunyi rekaman yang bocor seperti dikutip media tersebut. Suara yang diduga dari kru lain itu terdengar dengan intonasi berteriak Namun peringatan itu tidak diperdulikan Alexander Yablontzev yang menjadi pilot. Bahkan disebutkan pula sebelum akhirnya jatuh, pesawat itu dua kali nyaris menabrak tebing. Dugaan itu diambil dari rekonstruksi kecelakaan yang dilakukan sejumlah ahli penerbangan Rusia.
Tapi benarkah berita tersebut? Soalnya media Indonesia belum memberitakan, mengapa media Rusia telah memberitakannya terlebih dahulu. Kalau berita tersebut memang benar, berarti Rusia mencuri informasi dari Indonesia, atau berita tersebut hanya Rekayasa Rusia agar bisnis pesawatnya tidak buruk di mata dunia. Harapan besar saya, semoga media tidak membohongi publik.
Sumber tulisan :
http://regional.kompasiana.com/2012/06/08/inilah-rekaman-kotak-hitam-sukhoi/
Sumber gambar :
http://www.merdeka.com/peristiwa/cari-kotak-hitam-tim-rusia-menginap-di-gunung-salak.html